Jumat, 13 Agustus 2010

Ahli Matematika Rusia Tolak Penghargaan

Ahli Matematika Rusia Tolak Penghargaan

MOSKOW, (PRLM).- Jika banyak orang berebut meraih hadiah prestisius namun tidak demikian bagi seorang ahli matematika asal Rusia, Grigory Perelman. Grigory Perelman pernah menolak sebuah penghargaan prestisius empat tahun lalu. Kini Grigory didesak untuk menerima sebuah penghargaan baru.

Sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat berkeinginan memberi hadiah uang sebesar US$1 juta atau lebih dari Rp 9 miliar untuk Grigory. Alasannya, Grigory Perelman dinilai berhasil memecahkan sebuah soal matematika paling rumit, Poincare Conjecture. Namun, belum jelas apakah Perelman bersedia menerima penghargaan itu atau tidak.

Sebuah yayasan amal di St Petersburgh, kota asal Perelman, mendesak sang ahli matematika itu untuk menerima hadiah tersebut dan menyumbangkannya ke yayasan itu. Dalam sebuah surat terbuka di situs resminya, yayasan amal The Warm Home memohon Perelman untuk menerima hadiah yang disediakan US Clay Mathematics Institute Millenium Prize itu ke yayasan-yayasan amal Rusia.

Yayasan ini mengatakan Perelman sudah pernah menolak untuk menerima penghargaan Field Medal tahun 2006, yang merupakan hadiah tertinggi bagi ilmuwan matematika dunia. Ahli matematika berusia 43 tahun ini memang pribadi yang unik. Dia memutuskan hubungan dengan dunia luar selama empat tahun terakhir.

Dia memilih tinggal dengan ibunya yang sudah uzur di sebuah apartemen kecil yang menurut para tetangganya sebenarnya tidak begitu layak ditinggali. "Saya sudah mendapatkan semua yang saya inginkan," itulah jawaban Grigory Perelman saat seorang wartawan berhasil menghubunginya dan menanyakan soal hadiah US$1 juta itu.

Menurut harian "Daily Mai"l terbitan Inggris, sang reporter mendapatkan kalimat singkat itu setelah Perelman bersedia menjawab dari balik pintu apartemennya yang tertutup rapat.

Grigory Perelman adalah orang pertama yang menolak penghargaan Field Medal yang diserahkan pada Kongres Matematika Internasional di Madrid, Spanyol. "Saya tidak tertarik dengan uang dan ketenaran," kata Perelman saat itu.

"Saya tak ingin dipamerkan seperti hewan di kebun binatang. Saya bukan pahlawan matematika. Saya bahkan tidak sesukses yang dibayangkan orang lain. Itulah sebabnya saya tidak ingin setiap orang menatap saya," kata dia, seperti dikutip "BBC".

Salah seorang politisi senior Rusia yang juga Ketua Komite Federasi Sergei Mironov memohon agar dunia membiarkan Perelman hidup dalam dunianya sendiri. (A-147)

MOSKOW, (PRLM).- Jika banyak orang berebut meraih hadiah prestisius namun tidak demikian bagi seorang ahli matematika asal Rusia, Grigory Perelman. Grigory Perelman pernah menolak sebuah penghargaan prestisius empat tahun lalu. Kini Grigory didesak untuk menerima sebuah penghargaan baru.

Sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat berkeinginan memberi hadiah uang sebesar US$1 juta atau lebih dari Rp 9 miliar untuk Grigory. Alasannya, Grigory Perelman dinilai berhasil memecahkan sebuah soal matematika paling rumit, Poincare Conjecture. Namun, belum jelas apakah Perelman bersedia menerima penghargaan itu atau tidak.

Sebuah yayasan amal di St Petersburgh, kota asal Perelman, mendesak sang ahli matematika itu untuk menerima hadiah tersebut dan menyumbangkannya ke yayasan itu. Dalam sebuah surat terbuka di situs resminya, yayasan amal The Warm Home memohon Perelman untuk menerima hadiah yang disediakan US Clay Mathematics Institute Millenium Prize itu ke yayasan-yayasan amal Rusia.

Yayasan ini mengatakan Perelman sudah pernah menolak untuk menerima penghargaan Field Medal tahun 2006, yang merupakan hadiah tertinggi bagi ilmuwan matematika dunia. Ahli matematika berusia 43 tahun ini memang pribadi yang unik. Dia memutuskan hubungan dengan dunia luar selama empat tahun terakhir.

Dia memilih tinggal dengan ibunya yang sudah uzur di sebuah apartemen kecil yang menurut para tetangganya sebenarnya tidak begitu layak ditinggali. "Saya sudah mendapatkan semua yang saya inginkan," itulah jawaban Grigory Perelman saat seorang wartawan berhasil menghubunginya dan menanyakan soal hadiah US$1 juta itu.

Menurut harian "Daily Mai"l terbitan Inggris, sang reporter mendapatkan kalimat singkat itu setelah Perelman bersedia menjawab dari balik pintu apartemennya yang tertutup rapat.

Grigory Perelman adalah orang pertama yang menolak penghargaan Field Medal yang diserahkan pada Kongres Matematika Internasional di Madrid, Spanyol. "Saya tidak tertarik dengan uang dan ketenaran," kata Perelman saat itu.

"Saya tak ingin dipamerkan seperti hewan di kebun binatang. Saya bukan pahlawan matematika. Saya bahkan tidak sesukses yang dibayangkan orang lain. Itulah sebabnya saya tidak ingin setiap orang menatap saya," kata dia, seperti dikutip "BBC".

Salah seorang politisi senior Rusia yang juga Ketua Komite Federasi Sergei Mironov memohon agar dunia membiarkan Perelman hidup dalam dunianya sendiri. (A-147)

Selasa, 22 Juni 2010

IRISAN BIDANG


KOORDINAT KARTESIUS










MANFAAT JAMDINDING BEKAS







SUDOKU










WORKSHOP

KATA PENGANTAR

Puji syukur dengan hati dan pikiran yang tulus dipanjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, makalah Profesi Etika Keguruan yang berjudul “ Sertifikasi Guru“ ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Shalawat beriring salam dihaturkan pada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang setia mengorbankan jiwa raga dan lainnya untuk tegaknya syi’ar islam, yang berpengaruh dan manfaatnya hingga kini masih terasa.

Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Profesi Etika Keguruan yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, motivasi, dan berbagai kemudahan lainnya.

Makalah ini disusun demi memenuhi tugas kelompok dan menambah pengetahuan mengenai pembelajaran Sertifikasi Guru.

Disadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan atau kesalahan, baik dari segi isinya, bahasa, analisis dan lain sebagainya. Untuk itu saran, kritik, dan perbaikkan yang membangun dari pembaca dengan senagng hati penulis terima diiringi ucapan terima kasih.

Pekanbaru,26 Mie 2010

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembelajaran matematika kita tidak hanya bisa memanfaatkan media pembelajaran yang telah tersedia sebagai sarana belajar didalam kelas saja. Kita dapat memanfaatkan apa yang ada dilingkungan sekitar kita. Agar siswa dan guru tidak hanya terpaku pada sarana dan prasarana media pembelajaran yang ada dikelas atau dilabor saja. Di lingkungan sekitar kita banyak yang dapat kita manfaatkan dalam pembelajaran matematika seperti hal nya saja penampang pohon, bambu, lidi, daun, dan masih banyak yang lainnya yang dapat kita manfaatkan sebagai media pembelajaran matematika.

1.2 Tujuan

Dalam hal ini kami mengambil objek yang bisa digunakan dalam media pembelajaran matematika yaitu bambu dalam yang bisa kita gunakan dalam operasi perkalian denagan tujuan agar siswa bisa mengembangkan pikirannya dalam perhitugan matematika khusus nya operasi perkalian yang kreatif, asyik,imajinatif, dan tidak membosankan dalam pembelajaran matematika khususnya dalam operasi perkalian.dan menarik minat siswa agar tidak jenuh denngan cara hitug yang monoton.untuk guru atau pun siswa dapat menggunakan metode ini jika fasilitas di sekolah tidak ada atau tidak mendukung. Kami menggunakan bambu agar siswa menjadi lebih kretif lagi membuat ambu tersebut sedemikian rupa indah nya agar lebih menarik dalam belajar.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang kita gunakan dalam metode hitungan operasi perkalian ini antara lain:

1. Bambu (Bisa diganti dengan lidi)

2. Pisau

Pemanfaatan

Beberapa bahan tersebut kita manfaatkan dalam beberapa operasi bilangan seperti penambahan, pengurangan, perkalian, pembgian dan masih banyak yang lainnya yang dapat menggunakan bambu.

Khusus nya untuk operasi perkalian ambillah beberapa potongan bambu yang sudah dipotong menjadi beberapa bagian. Dimana potongan bambu tersebut berukuran minimal 10 sentimeter. Dan belah lah bambu yang dipotong tadi kecil-kecil menjadi seukuran tusuk sate. Untuk lebih indah dan menarik siswa bisa menambahkan ukiran dengan pena atau pensil warna sedemikian rupa.buatlah belahan bambu seukuran tusuk sate tersebut 18 buah.

Cara Penggunaannya

Untuk mengaplikasikan bambu tersebut kedalam hitugan perkalian mudah saja, dengan mengambil beberapa contoh dibawah ini:

contoh 1.

3 x 4 = ...

Perkalian tersebut aplikasikan dengan bambu tadi dengan cara:

1.susunlah 3 buah bambu berdasarkan jumlah angka perkalian pertama


2. susun 4 bambu lagi secara tegak lurus sebanyak angka perkalian kedua sehingga memiliki titik potong.

1 2 3

3 x 4 =

4 5 6

7 8 9

10 11 12

3. untuk mendapatkan hasil nya,hitunglah berapa titik potong yang terbentuk oleh potongan bambu yang disusun tersebut.karna pada susunan lidi tersebut ada 12 titik potong maka diperoleh hasil dari

3 x 4 =12

Untuk contoh 2

1 x 3 =....

1. Susunlah bambu sebanyak angka perkalian pertama yaitu 1 + 1 = 2 buah dengan susunan bambu pada angka pertama dan kedua disusun secara terpisah.


1 1

2. susunlah 3 buah bambu berdasarkan jumlah angka perkalian kedua


1 2

Berjumlah 3 titik potong

Berjumlah 3 4

3 titik

potong

5 6


4. untuk perkalian dengan jumlah angka yang berbeda hitung berdasarkan jumlah titik potong secara horizontal,sehingga diperoleh hasil dari

11 x 3 = 33

Untuk contoh 3

12 x 12=....

1.usunlah bambu sebanyak angka perkalian pertama yaitu 1 + 2 = 3 buah dengan susunan bambu pada angka pertama dan kedua disusun secara terpisah.


Untuk perk

1 2

2. Susun lagi bambu sebanyak angka pada perkalian kedua 1+ 2 = 3 buah sehingga memiliki titik potong


1 2 3

4 5 6 12 x 12 = ...


7 8 9

3. untuk memperoleh hasil nya

§ kita hitung titik potong pertama yang ada pada bambu pertama ang diberi angka 1

§ jumlahkan titik potong yang membentuk diagonal atau titik yang berhadapan yang belum terpakai seperti titik potong yang ke 2, dan ke 3 ditambah titik potong yang ke 4 dan ke 7 sehingga berjumlah 4 titik potong.

§ Untuk langkah terakhir jumlahkan semua titik potong yang tersiksa, yaitu titik potong 5, 6, 8, dan 9 dengan berjumlah 4

§ Tulis angka –angka yang diperileh tadi yaitu 1,kemudian 4 dan 4 sehingga diperoleh hasil dari

12 x 12 = 144

Ujikan langkah diatas untuk perkalian yang diinginkan. Berapa pun perkalian yang diingnkan bisa digunakan dengan metode ini.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dam perhitungan matematika khusunya dalam operasi perkalian kita dapat memanfaatkan apa yang ada disekitar kita. Untuk dapat menciptakan kekretifan dalam berfikir dan mengembangkan cara pikir faktual.

Bambu tidak hanya bisa dimanfaatkan sebagai kebutuhan papan saja tapi juga banak manfaat nya dalam media pembelajaran khuysus nya matematika.

3.2 Saran

Dalam makalah kami ini masih banyak kekurangan.untuk itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dibaca dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan berguna dibidang nya.